GAIRAH TANTE SUSI
Di Pagi Hari Suatu pagi, Tante Susi menghampiri kamar ku……, “Ronny, kamu masih ada kuliah hari ini?”, tanya Tante Susi. “Enggak tante…” “Kalau begitu bisa anterin tante ke aerobik?” “Oh, bisa tante…” Tante Susi tampak seksi dengan pakaian aerobiknya, lekuk-lekuk tubuhnya terlihat dengan jelas. Kamipun meluncur menuju tempat aerobik dengan menggunakan mobil Kijang Putih milik Tante Susi. Di sepanjang jalan Tante Susi banyak mengeluh tentang Om Joni yang semakin jarang di rumah. “Om Joni itu bandar qq online egois dan gila kerja, padahal gajinya sudah lebih dari cukup tapi terus saja menerima ditawari jadi pembicara dimana-mana…” “Yach, sabar aja tante.. itu semua khan demi tante juga,” kataku mencoba menghibur. “Ah..Ronny, kalau orang sudah berumah tangga, kebutuhan itu bukan cuma materi, tapi juga yang lain. Dan itu yang sangat kurang tante dapatkan dari Om.”
http://bit.ly/dewapokerme – Tiba-tiba tangan Tante Susi menyentuh paha kiriku dengan lembut, “Biarpun begini, tante juga seorang wanita yang butuh belaian seorang laki-laki… tante masih butuh itu dan sayangnya Om kurang peduli.” Aku menoleh sejenak dan kulihat Tante Susi menatapku dengan tersenyum. Tante Susi terus mengelus-elus pahaku di sepanjang perjalanan. Aku tidak berani bereaksi Capsa Online apa-apa kecuali, takut membuat Tante Susi tersinggung atau disangka kurang ajar. Keluar dari kelas aerobik sekitar jam 4 sore, Tante Susi tampak segar dan bersemangat. Tubuhnya yang lembab karena keringat membuatnya tampak lebih seksi. “Ronny, waktu latihan tadi tadi punggung tante agak terkilir… kamu bisa tolong pijitin tante khan?” katanya sambil menutup pintu mobil. “Iya… sedikit-sedikit bisa tante,” kataku sambil mengangguk.
http://bit.ly/dewapokerme– Aku mulai merasa Tante Susi menginginkan yang lebih jauh dari sekadar teman ngobrol dan curhat. Terus terang ini suatu pengalaman baru bagiku dan aku tidak tahu bagaimana harus menyikapinya. Sepanjang jalan pulang kami tidak banyak bicara, kami sibuk dengan pikiran bandar qq online dan khayalan masing-masing tentang apa yang mungkin terjadi nanti. Setelah sampai di rumah, Tante Susi langsung mengajakku ke kamarnya. Dikuncinya pintu kamar dan kemudian Tante Susi langsung mandi. Entah sengaja atau tidak, pintu kamar mandinya dibiarkan sedikit terbuka.
– Jelas Tante Susi sudah memberiku lampu kuning untuk melakukan apapun yang diinginkan seorang laki-laki pada wanita. Tetapi aku masih tidak tahu harus berbuat apa, aku hanya terduduk diam di kursi meja rias. “Ronny sayang… tolong ambilkan handuk dong…” nada suara Tante Susi mulai manja. Lalu kuambil handuk dari gantungan dan tanganku kusodorkan melalui Capsa Online pintu sambil berusaha untuk tidak melihat Tante Susi secara langsung. Sebenarnya ini tindakan bodoh, toh Tante Susi sendiri sudah memberi tanda lalu kenapa aku masih malu-malu? Aku betul-betul salah tingkah. Tidak berapa lama kemudian Tante Susi keluar dari kamar mandi dengan tubuh dililit handuk dari dada sampai paha. –CERITA DEWASA
Komentar
Posting Komentar